Sepertinya aku merindukan sesuatu...

Sepertinya, beberapa hari ini aku merindukan sesuatu...
merindukan suasana yang hangat

Beberapa hari ini aku terlalu sibuk dengan segudang tugas kuliah. Dari paper, resume, makalah, atau apapun lah namanya. Intinya tetap saja sama. Aku harus rela dikejar deadline setiap hari, lari kesana-kemari, browsing jam-jaman and over all hanya untuk mencari bahan tugas yang kadang walaupun sudah kukerjakan saja, masih  saja aku ga ngerti maksudnya.
hhhh....
aku benar-benar rindu liburan. Ingin sebentar saja melepas penat di pantai....

Kadang saat malam datang, ketika aku menengadah mencari bintang aku bergumam, "aku lelah, jenuh dengan kuliah ku sekarang...". Walaupun aku tahu, tak ada gunanya bergumam seperti itu, karena aku MAHASISWI semester 7 !!! Yah, aku tahu, hal wajar bila setiap hari dikejar deadline tugas. Belum lagi jika sudah masuk waktu skripsi, belum terbayang seperti apa jadinya waktuku nanti...

Aku jadi rindu dicinta...
ahaahaa, its funny, but real
I need someone to share, hear stories about some of my life
aku mengeluh tentang cintaa??? Lucu memang, tapi ini benar. Aku mulai merasa kesepian, merasa sangat membutuhkan cinta.
Aku rindu dicinta dan mencintai....

Bintang



Bintang....
Kenapa aku suka bintang??
Sebuat pertnyaan yang acap kali aku dapatkan...


Bintang itu terang
Aku paling suka lihat bintang saat aku kesepian
karena melihat bintang membuatku damai
karena bintang selalu membuatku tersenyum
karena bintang tidak pernah sendiri


Sepertinya menyenangkan menjadi bintang
Mampu menerangi langit
tidak merasakan panas Sang Surya
dan tak pernah kesepian


Karena seumur hidupku....
aku belum pernah melihat bintang sendiri di langit yang sangat luas
dan karena aku takut sendiri.....

Love Mom, Dad.....

Tuhan....
Terimakasih telah menunjukkan sesuatu yang begitu berharga bagiku....

Aku janji Tuhan...
apapun yang terjadi nanti...
aku TIDAK AKAN PERNAH menitipkan kedua orang tuaku pada panti jompo manapun...
Seperti apapun keadaan mereka...

Aku Mencoba Kembali Pada-Mu lagi....

Beberapa hari kemarin, aku sempat tersentak atas keadaan seorang pengemis yang aku temui di area Bazar Buku. Tempatnya tak jauh dari kampusku. Beliau sudah renta, namun tetap harus mencari uang untuk sesuap nasi agar Beliau dapat terus melanjutkan sisa hidupnya. Dan mungkin, satu-satunya cara yang dapat dia lakukan adalah mengemis.

Keadaan Beliau sungguh sangat mengharukan. Bahkan untuk jalan saja Beliau kerepotan. Entah penyakit apa yang Beliau derita. Namun sepertinya kalau menurut buku yang pernah aku baca, fisik Beliau menunjukkan kalau beliau sedang sakit ayan. Terbayang kan, bagaimana ayan itu. Beliau harus berjalan seperti (maaf) seekor kepiting. Yah, jalan miring! Belum lagi seluruh tubuhnya gemetaran seperti orang yang sedang sakit parkinson. Namun 10X lebih parah dari hanya sekedar Parkinson.

Sumpah demi semua kebahagiaan yang akan aku miliki dalam hidupku, aku benar-benar tak mampu melihat Beliau. Jika saja aku bisa, aku ingin memberikan sesuatu yang bisa berarti untuk hidupnya. Apapun itu! Bahkan setiap pengendara motor yang sedang menikmati perjalanannya pun, merelakan sedikit waktunya untuk memberi Beliau sedikit sedekah.

Allah benar-benar mencoba membukakan mataku. Betapa beruntungnya aku, aku dikaruniai fisik yang sempurna. Mata, hidung, mulut, telinga, tangan, kaki, bahkan otak yang membuatku mampu berpikir. Ini anugrah yang amat sangat indah. Tidak ada satupun toko didunia ini yang mampu menjual barang-barang sebaik ciptaan Profesor Maha Hebat.
Terimakasih Ya Allah.
Terimakasih untuk setiap oksigen yang Kau berikan gratiss....
Terimakasih untuk setiap pembuluh darah yang Kau sisipkan dalam tubuhku untuk mengalirkan tetes-tetes darahku...
Terimakasih untuk sebongkah otak yang Kau tinggalkan di kepalaku yang membuatku mampu berpikir...
Terimakasih untuk semua indra yang Kau tempelkan padaku...
Terimakasih untuk setiap puzzle cobaan dan ujian yang Kau letakkan pada jalan yang aku langkahi...
Terimakasih untuk setiap kotak kebahagiaan yang Kau lemparkan padaku...
Terimakasih telah menitipkan aku pada keluarga yang sangat menyayangi ku...
dan semua keajaiban yang tak mampu ucapkan lagi. Karena terlalu banyak.

Aku sempat menitikkan air mata melihat Beliau. Sangat renta...
Hatiku terasa tercabik-cabik. Mengingat bagaimana aku menyiayiakan waktuku hanya untuk bersenang-senang saja. Bahkan sholat 5 waktu sering sekali aku tinggalkan. Aku tak mampu menbayangkan jika suatu saat nanti aku bernasib sama seperti bapak tua itu. Tidak Ya Allah... Aku tak mungkin sanggup menerima cobaan seperti Beliau. Yah, Beliau memang sangat hebat.

Forgive me, God...
Hamba mohon ampun...
Ya Allah, aku merasa kotor dihadapan-Mu. Kotor atas semua dosa, kesalahan, dan khilaf yang pernah hamba-Mu lakukan ini. Aku ingin dekat dengan-Mu, Ya Allah. Bantu aku untuk selalu berjalan bersebelahan dengan-Mu.

Aku tidak lebih besar dari sebutir debu yang sering diterbangkan angin, namun dosa yang hamba lakukan sudah sebesar gunung yang hendak meledak. Aku tak mau dosa-dosa itu semakin membesar. Mohon bantu hamba mengecilkannya, Ya Allah....

Yah, aku ingin menjadi wanita solehah kebanggaan-Mu....

Dari Chasaka.....


Chasaka....
My Unreal friendd....
tapi selalu ada setiap aku jatuh, walau dia tidak bisa melihatku, tidak bisa menyentuh, bahkan tak bisa melihat senyum yang selalu aku berikan untuknya...
Terimakasih, untuk puisi yang kau janjikan
Terimakasih telah menepati janjimu
Terimakasih untuk selalu menghiburku
Terimakasih karena setia menemaniku
Puisimu bagus
Aku bahkan tak mampu menulis seindah itu
Walaupun kamu bilang, "orang aries pasti bisa menulis.."
tidak....
Hanya Aries yang berbakat yang mampu
dan aku...
Tak mempunyai bakat seperti yang kamu miliki

Dan aku pernah berjanji untuk memposting puisimu ke-blog ku....
yah, aku berusaha menepatinya sekarang...
Terimakasih untuk sesuatu yang indah ini

Aku berharap...
Selamanya, kita teman.....

Telah
kau ukir satu keping hatiku. .
Kau bawa dalam setiap untai senyumanmu

kau jaga yang tlah hancurkan semua mimpi ini
kau buka hanya utuk kau remukan lagi. .

Jadi biarlah aku pergi
meninggalkan cerita ini
perih memang perih
tapi ku mengerti
ku selipkan doa di tiap langkahmu
jadi biarlah syair ini
indah bersembunyi di hati. .

Percayalah. .
ku tak kan kembali
walau aku tak tahu lagi kemana akan menuju. .

Aku juga Sama Seperti Mereka...

Coba ingat apa resolusi kamu setiap Tahun Baru tiba...
Semuanya selalu mengatakan, "Aku ingin lebih baik dari hari kemarin.."

Apakah kita mampu berubah menjadi yang lebih baik jika hanya melalui ucapan saja? Yah, nyatanya aku tak mampu. Hidup kita terlalu berwarna-warni. Kita sering bertemu banyak orang, yang mampu membuat kita terpengaruh dengan sebagian kecil gaya hidup mereka.
Inilah permasalahan hidup kita. Kadang, mereka mampu memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam hidup kita. Sehingga tanpa berpikir panjang ada beberapa dari rutinitas hidup kita yang berubah dengan seketika ketika kita melihat sesuatu itu tampak indah.

Lalu pertanyaannya....
Apakah hal tersebut pantas ada dalam diri kita??
Yah, sekali lagi "Intropeksi akan membuat kita menjadi lebih berharga di hadapan orang lain"

"Kenapa haruss intropeksi sihhhh, memangnya kita ga bisa melakukan apa yang dia lakukan??"
sebuah pertanyaan singkat yang diberikan seorang teman Putri ketika kita sedang berjalan menuju ruang kuliah...
Hmmphhhh...
Cukup bingung aku menjawabnya. Dan aku hanya mampu memerikan pertanyaan balik padanya.
"kamu pernah ga, waktu ngobrol-ngobrol sama temen mu terus ada sikap dia yang ga kamu suka?"
"ya jelas lahh..."

Yah, itulah manusia..
hanya mampu melihat sisi buruk orang lain. Harusnya kita cukup sadar dengan watak manusia yang seperti itu. Cukup dengan mencerminkan sikap buruk itu pada diri kita, "apakah aku juga seperti itu??"

Aku juga tak ada bedanya dengan mereka. Masih lebih gampang untuk melihat sisi buruk orang lain daripada sisi baik-nya. Aku juga belum mampu untuk selalu intropeksi atas apa yang aku lakukan.
Namun, aku selalu ingi menjadi lebih baik dari hari kemarin. Paling tidak, jika hari ini aku bisa mengeja kata berarti besok aku harus bisa membaca. Dan aku akui, itu bukan hal gampang.

Dan karena kita tidak diciptakan secara instan, jadi harus ada beberapa proses pembelajaran yang harus kita lewati. Itulah hidup, selalu berproses.
Jangan pernah menyerah atas apa yang ada dalam diri kita. Hanya berSyukur dan Ikhlas yang mampu menjadikan dunia terasa lebih indah...


With Luv...
D'blackangeL