Setelah menulis postingan yang sebelumnya, ingatanku ber-flashback kembali pada 4 tahun yang lalu. Saat aku merasakan hadirnya cinta lewat dunia maya. Cinta yang tak kurasa tapi bisa dirasa. Aneh memang, tapi itulah adanya. Cinta yang tidak pernah kupedulikan adanya,.
Maaf, aku telah mengecewakan mu, bukan karena dirimu, tapi karena aku yang tak bisa percaya pada cinta dunia maya.
Aku masih punya puisi yang pernah dikirimkan padaku saat itu, melalui email, my yahoo...
" Maaf di, aku g bisa terima cinta kamu. Buat aku semuanya hanya rasa sesaat yang semu.", mudah saja aku mengecewakannya.
Dan dengan bijak ia menjawab, " cylla kamu percaya gak satu kalimat, "love will fine you if you try" nah kalo kita gak berusaha untuk mencoba apa yang udah kita bangun ya gak bakalan, bunga yang telah di semai akan tumbuh. kalo udah nyerah dan keduanya udah nyerah maka bunga itu gak bakalan bisa berkembang indah dan membuat iri semua manusia. tapi gakpapa kok, lagian kamu masih muda banget banyak hal yang belum kamu raih dan belum kamu jalani, ya raih cita-cita kamu aja dulu. :)"
Cylla Dalam Kayalan
Jiwaku terbentuk menjadi dua, saat pikiranku meraba fisik ciptaan Tuhan yang tak pernah aku lihat.
Dia membawaku ragu, bimbang, penasaran dan penuh kesakitan.
Kubiarkan ini mengalir seperti air sungai mengikuti jalan yang di buat oleh alam,
dan berharap dia kan menemukan muara dimana harus berlabuh dan menyatukan cintanya.
Jujur aku adalah jiwa pesakitan karna cylla dalam kayalan.
Pantai tolong tanyakan apakah apa yang ku rasa sama dengan yang dia rasa.
Camar berusahalah untuk menjadi sahabatnya yang bisa mempertemukan kita dalam ikatan biru. saling canda penuh tawa dan hanya bahagia yang menyelimuti.
Perahu layar yang terkembang tolong jangan tertawakan perasaanku,
yang kubutuhkan darimu adalah semangat yang membuatku tetap bertahan.
karna aku adalah jiwa yang sakit karna cylla dalam kayalan
Surabaya , 25 juni 2006
warnet buana, 15:29
Hariadi
Aku yakin aku tak salah berkata itu padamu, karena itu yang terbaik.
Dan sekarang, dia menjadi teman baikku.
Tempatku untuk berkeluh-kesah tentang hidup, keluarga, bahkan cinta.
Makasi Di, udah mau jadi "tempat sampahku"
I Miss U, Always Be My Friend....